PT. SUKASARI MITRA MANDIRI
SEMARANG
SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
PT. SUKASARI MITRA MANDIRI
didirikan oleh seorang pengusaha dari China yang datang ke Indonesia pada tahun
1930 yaitu Bapak Hoo Hian Loang. Pada awalnya beliau memulai usaha dengan
membuat tahu. Karena keadaan pasar yang tidak menentu membuat usaha tahu yang
beliau tekuni menjadi kurang menguntungkan.
Ide usaha membuat kecap berawal
dari kebiasaan para penjaja makanan keliling menggunakannya sebagai pendamping
masakan. Kecap yang berasal dari China mempunyai cita rasa asin sedang di
Indonesia yang paling digemari adalah kecap manis, maka terciptalah kecap khas
Semarang yang berlebel kecap Piring Lombok. Pada tahun 1951, industri rumah
tangga ini mendapat ijin dari Departemen Perindustrian sehingga menjadi
industri kecap berijin. Usaha ini kemudian diteruskan oleh putranya yaitu Bapak
Hadisiswanto bersama menantunya yaitu ibu Lenawati.
Dibawah penanganan dari
Bapak Hadisiswanto bersama ibu Lenawati, produk kecap ini menjadi semakin
berkembang dalam penerimaan konsumen di pasar. Bapak Hadisiwantopun berupaya
untuk mengembangkan usahanya dengan melakukan peminjaman pada Bank Pembangunan
Daerah selama 2 kali yaitu pada tahun 1972 dan tahun 1973. Pada tahun 1991,
Bapak Hadisiswanto melakukan kerjasama dengan PT. INDOFOOD sehingga waktu itu
merk dagang Piring Lombok menjadi milik PT. INDOFOOD. Saat itu nama Ibu
Lenawati dikenal sebagai pakar perkecapan. Kerjasama dengan PT. INDOFOOD berakhir
pada awal Juli 1992 sekaligus pembentukan nama menjadi PT. SUKASARI MITRA
MANDIRI. Berdasarkan pengalaman dan keahlian Ibu Lenawati maka pruduk yang
dikeluarkan PT. SUKASARI MITRA MANDIRI cepat diterima oleh masyarakat. PT.
SUKASARI MITRA MANDIRI tetap konsisten dengan slogannya yaitu “Unggul Dalam
Rasa”. Produk yang saat ini diproduksi adalah kecap, sirup, cuka makan, dan
saus.
KOMODITAS PERUSAHAAN TEMPAT PI
komoditi
yang diolah di PT Sukasari Mitra Mandiri terdiri dari pengolahan kecap, cuka
makan, sirup, dan saus.
PENANGANAN QUALITY QONTROL PERUSAHAAN TEMPAT PI
Quality Controladalah
suatu pengawasan dan pengendalian mutu yang selalu dilakukan pada setiap tahap
/ stasiun proses pembuatan mi instan mulai dari tahap bahan baku yang datang
dari supplier sampai produk jadi yang siap dikosumsi.
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil pertanian termasuk hasil olahanya pada taraf tertentu dan berada dalam batas toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah mungkin .
Pengetahuan mutu mencakup aspek – aspek analisa yaitu :
a.Analisa Fisis
b.Analisa Fisiko Khemis
c.Analisa Organoleptis (indrawi)
d.Analisa khemis
e.Analisa Mikroorganisme
Tujuan Quality Control
Tujuan quality control atau pengawasan mutu meliputi :
1.Secara umum
Untuk meghindari kemungkinan sesuatu hal yang merugikan, menjaga nama baik produsen, memelihara mutu bahan, menanamkan kepercayaan, dalam perdagangan guna meningkatkan pendapatan produsen, melindungi konsumen dari kemungkinan pemalsuan barang yang dapat mengganggu kesehatan.
2.Tujuan oleh pemerintah
Menciptakan iklim perdagangan yang sehat, menjaga nama baik pemerintah, melindungi konsumen, mendidik para produsen.
3.Tujuan oleh produsen
Untuk memelihara nama baik perusahaannya.
4.Tujuan oleh penjual
Menanamkan kepercayaan dari para pembeli sehingga menjadi langganannya.
5.Tujuan oleh pembeli
Mendapatkan bahan yang bermutu, berat timbangan sesuai dengan harga (berat timbangan = jumlah = volume = besar).
Pengawasan mutu PT.Sukasari Mitra Mandiri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.Pengawasan mutu bahan baku
Pengawasan mutu bahan baku adalah pengawasan yang dilakukan pada bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan mi instan yang bertujuan untuk memantau atau monitoring kualitas bahan baku dari mulai bahan baku tersebut datang dari supplier hingga bahan baku tersebut siap untuk digunakan pada proses produksi sewaktu - waktu.
b.Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu total proses adalah pengawasan dan pengendalian mutu saat berlangsungnya proses produksi. Aspek pengawasannya meliputi keadaan bahan dan adonan, standar operasional mesin produksi dan keadaan produk akhir sebelum finished good disimpan di gudang maupun kelayakan pemasaran atau konsumsi.
c.Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi adalah pengendalian kualitas finished good pada akhir proses dimana barang masih didalam gudang maupun yang telah dipasarkan. Pengendalian mutu ini terus dilaksanakan hingga produk habis masa kadaluarsa
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil pertanian termasuk hasil olahanya pada taraf tertentu dan berada dalam batas toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah mungkin .
Pengetahuan mutu mencakup aspek – aspek analisa yaitu :
a.Analisa Fisis
b.Analisa Fisiko Khemis
c.Analisa Organoleptis (indrawi)
d.Analisa khemis
e.Analisa Mikroorganisme
Tujuan Quality Control
Tujuan quality control atau pengawasan mutu meliputi :
1.Secara umum
Untuk meghindari kemungkinan sesuatu hal yang merugikan, menjaga nama baik produsen, memelihara mutu bahan, menanamkan kepercayaan, dalam perdagangan guna meningkatkan pendapatan produsen, melindungi konsumen dari kemungkinan pemalsuan barang yang dapat mengganggu kesehatan.
2.Tujuan oleh pemerintah
Menciptakan iklim perdagangan yang sehat, menjaga nama baik pemerintah, melindungi konsumen, mendidik para produsen.
3.Tujuan oleh produsen
Untuk memelihara nama baik perusahaannya.
4.Tujuan oleh penjual
Menanamkan kepercayaan dari para pembeli sehingga menjadi langganannya.
5.Tujuan oleh pembeli
Mendapatkan bahan yang bermutu, berat timbangan sesuai dengan harga (berat timbangan = jumlah = volume = besar).
Pengawasan mutu PT.Sukasari Mitra Mandiri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.Pengawasan mutu bahan baku
Pengawasan mutu bahan baku adalah pengawasan yang dilakukan pada bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan mi instan yang bertujuan untuk memantau atau monitoring kualitas bahan baku dari mulai bahan baku tersebut datang dari supplier hingga bahan baku tersebut siap untuk digunakan pada proses produksi sewaktu - waktu.
b.Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu total proses adalah pengawasan dan pengendalian mutu saat berlangsungnya proses produksi. Aspek pengawasannya meliputi keadaan bahan dan adonan, standar operasional mesin produksi dan keadaan produk akhir sebelum finished good disimpan di gudang maupun kelayakan pemasaran atau konsumsi.
c.Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi adalah pengendalian kualitas finished good pada akhir proses dimana barang masih didalam gudang maupun yang telah dipasarkan. Pengendalian mutu ini terus dilaksanakan hingga produk habis masa kadaluarsa
A.
QC
Masak
Saus yang diproduksi ada bermacam macam namun yang
sering diproduksi adalah saus sambal dan saus tomat. Sebagai seorang QC dalam
proses masak harus menyiapkan dan mengecek kelengkapan bumbu-bumbu yang akan
digunakan seperti pengawet, pemanis, pemantap rasa dan bahan tambahan lainnya.
Selain itu saat memasak saus harus dilakukan pengecekkan waktu steam dan suhu
steam. Analisa ini bertujuan agar waktu steam dan pengadukan saus tidak
berkepanjangan karena bisa berakibat saus menjadi lebih encer. QC harus mampu
mengatur waktu steam dan pengadukan hingga saus mencapai suhu 80oC.
Setelah mencapai target suhu, saus diaduk selama 10 menit agar bahan-bahan
tercampur sempurna dan matang. Suhu 80oC merupakan suhu untuk saus
yang dimasak pada hari itu juga sedang saus yang akan dikemas pada hari esok digunakan
suhu 75oC, ini bertujuan karena ada kematangan berlanjut pada saus
akibat panas pada tangki dan saus saat penyimpanan, sehingga dihari berikutnya
diperoleh saus yang baik dan tidak encer. Standar dalam pengecekan
viskositas saus sambal dan tomat untuk botol minimal 8 detik sedang pada saus
sambal dan tomat untuk biasa minimal 12 detik (wadah dibalik tidak tumpah).
Sedang pada pH, saus memiliki pH asam yang stabil.
Semua proses pembuatan
saus merupakan CCP, jadi perlu dilakukan kontrol pada tiap prosesnya meskipun
dampaknya bukan pada food safety melainkan food quality.
B.
QC
kemas
Pengemasan saus menggunakan mesin pengemas. kemasan
saus yang digunakan ada 3 jenis yaitu plastik, botol dan jerigen.
1. Kemasan plastik
Saus yang dikemas plastik antara lain saus BOS, DUS,
saus tomat dan saus PP. Setiap BOS berisi 12 kemasan saus dan setiap kardus
berisi 24 kemasan saus. Sedang setiap kardus saus PP berisi 15 bungkus dan
setiap bungkusnya berisi 20 sachet saus. Beberapa poin dalam pemeriksaan saus
kemasan plastik yaitu:
1. Viskositas
saus dingin minimal 3 detik
2. Saus
BOS, DUS, dan saus tomat memiliki berat standar antara 665 sampai 670
gr/kemasan dan saus PP 25 gr
3. Seal
kemasan rapi, bersih, tidak berongga, dan tidak terlipat
4. Posisi
seal dan gambar tidak miring
5. Tanggal
dan kode produksi terlihat jelas dengan urutan yang benar (tanggal, bulan,
tahun, kelompok, kode produksi (masakan kemarin atau sekarang))
6. Mengecek
kekuatan seal dengan memberi tekanan 50kg selama 15 menit, bila hasil bocor
berarti seal perlu dibenahi
2. Kemasan botol
Volume saus setiap botolnya adalah 610ml. Pengemasan
dengan botol ini masih dilakukan dengan manual. Pada prinsipnya mesin pemompa
memompa saus dari tanki penampung dan mengalirkannya ke pipa yang digunakan
untuk memasukkan saus ke dalam botol melalui kran. Syarat botol yang digunakan
untuk mengemas saus sebagai berikut:
1.
Botol
dalam keadaan bersih
2.
Tidak
retak
3.
Mulut
botol rata (tidak sompel atau gewing)
Beberapa
poin pemeriksaan pada pengemasan botol sebagai berikut:
1.
Tinggi
rongga botol 4-5cm dari mulut botol
2.
Keadaan
botol baik dan bersih
3.
Etiket
tidak miring atau terbalik
4.
Etiket
melekat sempurna
5.
Etiket
berada ditengah badan botol (2 jari dari bawah botol)
6.
Segel
menutupi tutup beserta mulut botol dan tidak robek
3. Kemasan jerigen
Kemasan jerigen ada 2 yaitu isi 6 kg dan isi 25 kg.
Pengemasa ini dilakukan bila ada pemesanan dari konsumen.
PENANGANAN LIMBAH
Limbah industri yang dihasilkan biasanya berasal dari air hasil pencucian
alat-alat yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Limbah tersebut
kemudian disalurkan menuju ketempat pengolahan limbah, lalu diolah seperti pada
skema diatas. Pengolahan limbah ini menggunakan CaCO3, DCA dan bahan
kimia lain. Fungsi dari CaCO3 adalah sebagai penetralisir sedang
bahan kimia lain berfungsi sebagai pengatur pH dan koagulan. Pengolahan limbah
ini juga memanfaatkan lumpur aktif yang diletakkan di bak biologi. Lumpur aktif
yang digunakan semakin lama akan semakin berkurang daya kerjanya, sehingga
perlu dilakukan penambahan nutrisi untuk meningkatkan kembali daya kerja lumpur
aktif tersebut.
Gejala penurunan daya kerja dari lumpur aktif bisa dilihat dari:
1.
Kecepatan pengendapan
2.
Hasil cairan keruh
3. Ketinggian lumpur pada bak kurang dari
20-30%
Skema kerja pengolahan limbah
HRD dan STANDART PEGAWAI di PT SUKASARI MITRA MANDIRI
Competency-based
HRD pada dasarnya adalah menggunakan model kompetensi sebagai dasar dari sistem
maupun program HR yang ada di dalam suatu organisasi.
Karena kompetensi
menjadi dasarnya, maka yang diperlukan terlebih dahulu adalah memiliki model
kompetensi untuk organisasi tersebut, yang tentunya dibangun berdasarkan
kapabilitas organisasi yang ingin dibangun oleh organisasi tersebut.
Model ini
menggambarkan kompetensi yang diperlukan, baik teknis maupun behavioral, oleh
berbagai jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian, model kompetensi di satu organisasi dengan yang lain dapat berbeda karena situasi dan kebutuhannya tidak selalu sama.
Dengan demikian, model kompetensi di satu organisasi dengan yang lain dapat berbeda karena situasi dan kebutuhannya tidak selalu sama.
Setelah model kompetensi dibangun, maka proses
berikutnya adalah menggunakan model ini sebagai dasar dari seluruh sistem
maupun program SDM yang ada di dalam organisasi.
Sebagai contoh,
dalam proses rekrutmen, pastikan
bahwa evaluasi yang dilakukan atas kandidat yang ada dilakukan dengan melihat
kompetensi yang diperlukan oleh jabatan yang akan ditempati oleh kandidat
tersebut. Kalau kita sudah menetapkan kompetensi yang diperlukan untuk posisi
Marketing Manager, misalnya, maka evaluasi, tes, pengujian yang dilakukan pada
kandidat tentu perlu mengacu pada kompetensi.yang telah ditetapkan.
Contoh lain,
dalam sistem penilaian kinerja,
penilaian kinerja karyawanpun dapat menggunakan (profil) kompetensi yang telah
ditetapkan untuk jabatan tersebut. Demikian juga dengan program pelatihan dan
pengembangan di dalam organisasi. Program pelatihan yang diberikan tentunya
perlu mengacu pada kompetensi apakah yang ingin dibangun. Ini untuk memastikan
bahwa pada akhirnya kita membangun kompetensi dan kapabilitas organisasi yang
memang diperlukan oleh organisasi untuk mencapai visi dan misinya.
Bila semua hal di
atas dilakukan dengan konsisten, maka akan membangun suatu sistem SDM yang
terintegrasi dan memiliki basis yang sama; yaitu kompetensi.
Model kompetensi yang digunakan untuk melakukan proses
rekrutmen akan sama dengan model yang digunakan untuk penilaian kinerja maupun
pelatihan dan pengembangan karir.
Dari mana
mulainya? Pertama, definisikan dulu kompetensi yang diperlukan untuk masing-masing
jabatan di perusahaan Bapak, baik kompetensi teknis maupun behavioral.
Kedua, gunakan
model yang ada sebagai dasar dalam membangun dan menjalankan sistem dan program
SDM di perusahaan Bapak, seperti contoh-contoh di atas tadi.
Penggunaannya di
dalam sistem dan program SDM yang ada tentu perlu dilakukan berdasarkan
prioritas, tingkat kepentingan maupun implikasinya terhadap organisasi.
Yang penting
untuk dijaga adalah konsistensi di dalam menggunakannya.
KETENAGAKERJAAN
Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang kegiatan perusahaan yang sangat penting. Status karyawan pada PT. Sukasari Mitra Mandiri ada dua macam yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Gaji karyawan tetap PT. Sukasari
Mitra Mandiri diberikan pada tanggal tertentu tiap bulannya, sementara karyawan
tidak tetap menerima gaji pokok pada setiap akhir pekan. Uang lembur diberikan
pada karyawan yang melakukan perkerjaan di luar jam kerja tetap. Beberapa
tujangan juga diberikan pada karyawan antara lain tunjangan kesehatan,
tunjangan hari raya, tunjangan kematian, tunjangan akhir tahun, dan semua
karyawan dikutsertakan dalam asuransi.
Pembagian jam kerja karyawan
mengikuti program 6 hari kerja, jadi seminggu sekali karyawan mendapat cuti 1
hari. Jam kerja karyawan produksi sehari kerja dibagi menjadi 3 shift,
masing- masing shift 8 jam. Waktu lembur biasanya pada malam hari,
jadwalnya disesuaikan dengan banyaknya jumlah pesanan barang dari konsumen.
PT. Sukasari Mitra Mandiri terdapat
beberapa Pembagian divisi QC antara lain QC RM (Raw Material), QC Process, QC
FG (Finish Good), masing masing Divisi memiliki tanggung jawab
masing-masing,diantaranya :
1.
Quality Control Raw Material
Quality Control Raw Material (QC RM) adalah Divisi QC yang berkewajiban
mengendalikan ataupun memeriksa barang datang atau barang yang akan digunakan
untuk produksi / process pembuatan mie instan. Qc RM dibagi menjadi 2 yaitu QC
Field dan QC Analist. QC Field bertugas memeriksa barang yang datang baik
Organoleptik, jumlah ataupun Alat distribusi.Sedangkan Qc Analist bertugas
memeriksa Secara kimiawi kandungan kimia pada tiap-tiap bahan yang akan
digunakan untuk bahan pembuatan mie.
2.
Quality Control Process
Quality Process adalah Divisi Qc yang bertanggungjawab mengawasi jalanya
produksi mie. Qc Process juga dibagi menjadi 2 yaitu QC Field dan QC analist.
Qc Field bertugas untuk memantau jalanya proses produksi dari mulai penuangan
tepung hingga packaging. Qc Field juga bertugas mengambil sample untuk
dianalisa kimia. Sample yaitu sample mie dan adonan. QC analist bertugas
menganalisa kandungan kimia mie yaitu seperti Kadar lemak, Kadar air, dan FFA
pada minyak yang digunakan pada Fryer.Qc analist juga menganalisa sample yang
dikirim oleh limbah dan Boiler.
3.
Quality Control Finish good
Quality Finish Good adalah Qc ang bertanggung jawab terhadap produk yang
sudah siap untuk didistribusikan ataupun memeriksa mie dari luar atau
CO-PACKING.Qc Finish good juga dibagi menjdi 2 yaitu QC field dan QC Rm. Qc
Field hamper sama fungsinya seperti yang lain yaitu mengontrol produk dari
produksi dan dari luar. Sedangkan Analistnya bertugas menganalisa kandungan
kimia dari produk jadi dan produk yang tersimpan di Gudang.
4.
Supervisor Produksi
Supervisor Produksi bertugas menangani dan mengawasi jalannya produksi dari
awal persiapan bahan, proses pengolahan hingga pengemasan.
5.
Bagian Produksi
Bagian produksi meliputi pencucian botol, memasak produk (sirup, kecap,
saos atau cuka), dan pengemasan produk.
6. PPIC
PPIC bertugas dalam penyediaan bahan baku maupun bahan tambahan yang akan
digunakan.
7.
Personalia dan Umum
Menangani bagian umum, administrasi perusahaan, pengupahan karyawan dan
ketenagakerjaan.
8.
R&D ( Research and Development )
R&D bertugas untuk mengembangkan produk yang diolah ataupun pembuatan
formula untuk produk baru.
9.
Marketing
Bagian Marketing bertugas dalam pemasaran produk dan penyimpanan barang
jadi.
10. Akuntansi
Bagian Akuntansi bertugas pada bagian keuangan perusahaan, pembayaran dan
akuntansi secara umumnya.
Jumlah Karyawan dan Struktur
Jumlah karyawan yang bekerja cukup banyak, yaitu 349, mulai dari karyawan
tetap , karyawan kontrak , karyawan harian lepas hingga pimpinan perusahaan.
Berikut merupakan struktur organisasi di PT.Suka Sari Mitra Mandiri

Cara Rekruitmen Karyawan
Prosedur
pengangkatan karyawan baru adalah:
1.
Pengumuman bahaw ada lowongan kerja secara tertulis
2.
Calon karyawan mengirimkan surat lamaran kerja secara langsung ke
perusahaan.
3. Calon karyawan
melakukan tes. Ada 3 rangkaian tes yang dilaksanakan, yaitu tes tertulis(berupa
phsycotest), tes wawancara, dan tes MCU (Medical Check Up di rumah sakit)
4.
Setelah selesai tes, lalu data hasil tes diolah dan nilai dari calon
karyawan diranking.
5. Jangka beberapa minggu dari
tes, akan diumumkan dan dipanggil calon karyawan yang lolos sesuai ranking, dan
sesuai yang dibutuhkan.
PEMBAGIAN JAM KERJA DI PT. SUKASARI MITRA MANDIRI
PEMBAGIAN JAM KERJA DI PT. SUKASARI MITRA MANDIRI
sebagai berikut:
1.
Kantor (non shift)
Senin -
jum’at : 08.00-16.00 (istirahat 1
jam)
Sabtu
: 08.00-13.00 (tanpa istirahat)
2.
Packaging
Senin -
jum’at Shift 1 : 07.00-15.00
(istirahat 1 jam)
Shift 2 : 10.30-18.30 (istirahat 1 jam)
Sabtu
Shift 1 : 08.00-13.00 (tanpa istirahat)
Shift 2 : 09.30-14.30 (tanpa istirahat)
3.
Produksi
Senin -
jum’at Shift 1 : 07.00-15.00
(istirahat 1 jam)
Shift 2 : 14.00-22.00 (istirahat 1 jam)
Sabtu
Shift 1 : 07.00-12.00 (tanpa istirahat)
Shift 2 : 11.00-16.00 (tanpa
istirahat)
4.
Security
Senin -
jum’at Shift 1 : 06.00-18.00
Shift 2 : 18.00-06.00 (istirahat 1 jam)
PRODUK HASIL OLAH dan SASARAN PEMASARAN
KECAP Premium Grade
Brand : Sukasari
Flavor : Manis
Description : Manis SKMB
Quantity : 12 X 610 ml
Packaging : P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight : 20 Kg
Flavor : Manis
Description : Manis SKMB
Quantity : 12 X 610 ml
Packaging : P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight : 20 Kg
KECAP Refil
Brand : Sukasari
Flavor : Manis
Description : Manis SKSP 600
Quantity : 12 X 600 ml
Packaging : P 380 X L 210 X T 187 mm
Weight : 11 Kg
Flavor : Manis
Description : Manis SKSP 600
Quantity : 12 X 600 ml
Packaging : P 380 X L 210 X T 187 mm
Weight : 11 Kg
KECAP Economic Packaging
Brand : Sukasari
Flavor : Manis Sedang
Description : Manis Sedang SKSPA
Quantity : 24 X 300 ml
Packaging : P 354 X L 236 X T 198 mm
Weight : 6 Kg
Brand : Sukasari
Flavor : Manis Sedang
Description : Manis Sedang SKSPA
Quantity : 24 X 300 ml
Packaging : P 354 X L 236 X T 198 mm
Weight : 6 Kg
SYRUP Delicio
Brand : Delicio
Flavor :
Description : CocoPandan
Quantity : 12 X 610 ml
Packaging : P 325 X L 240 X T 290 mm
Weight : 20 Kg
Brand : Delicio
Flavor :
Description : CocoPandan
Quantity : 12 X 610 ml
Packaging : P 325 X L 240 X T 290 mm
Weight : 20 Kg
SYRUP Sukasari Super Grade
Brand : Sukasari Super Grade
Flavor :
Description : Melon
Quantity : 12 X 630 Kg
Packaging : P 329 X L 236 X T 280 mm
Weight : 20 Kg
Brand : Sukasari Super Grade
Flavor :
Description : Melon
Quantity : 12 X 630 Kg
Packaging : P 329 X L 236 X T 280 mm
Weight : 20 Kg
PRODUK LAIN
Cuka Makan
Brand :Sukasari
Flavor :
Description : Cuka Makan SCOB
Quantity : 12 X 610 ml
Packaging : P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight : 15 Kg
Flavor :
Description : Cuka Makan SCOB
Quantity : 12 X 610 ml
Packaging : P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight : 15 Kg
Setiap perusahaan
pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas dan untuk
pasar yang terbatas pula dengan maksud guna menjajaki pasar. Disamping itu
adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi produsen
dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu guna menghindari
resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume produksinya. Namun
manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu
bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah melakukan
kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal, distribusi massal dan
komunikasi massal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula
dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan
rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya
sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan mencoba mencari cari
kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah
awal dari kegiatan segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
SEGMENTASI PASAR
Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen. Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang
heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Kelompok konsumen yang heterogen
Kelompok konsumen yang homogen
Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
Pasar Lebih Mudah Dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat
diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.
Pelayanan Kepada Pembeli Menjadi Lebih Baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan yang mengarah kepada pasarnya.
Strategi Pemasaran Menjadi Lebih Terfokus
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam.
Disamping itu dengan melakukan segmentasi pasar maka dapat membantu pihak manajemen dalam hal mengarahkan dana dan usaha kearah pasar potensial yang paling menguntungkan karena sasaran pasarnya jelas, serta dapat merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar beserta cara-cara promosi yang paling tepat bagi perusahaan.
STRATEGI PEMASARAN DI PT SUKASARI MITRA MANDIRI
pemasaran dimulai
dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan
manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan
dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun
manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi
keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah
dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam
dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Bauran pemasaran adalah empat
komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[2] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[2] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Berdasarkan
definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan
oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
POLA KERJASAMA
Kemitraan adalah
kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau dengan usaha
besar di sertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha
besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan
saling menguntungkan.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
1. Pola Sub Kontrak
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat dari out house manufacturing.
Misal : Jika suatu perusahaan industri mesin yang tidak memiliki unit pengecoran, amaka bila perusahaan tersebut mendapat pesanan untuk membuat alat atau mesin
2. Pola Dagang
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
3. Pola Contract Farming
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian. Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut, jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
4. Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian. PIR yaitu perusahaan yang melakukan fungsi perencanaan, bimbingan dan pelayanan sarana produksi kredit pengolahan hasil dan pemasaran bafi usaha tani yang memiliki dan dikelola sendiri. Perusahaan inti melaksanakan pembinaan terhadap plasma mulai sejak penyediaan input sampai pemasaran hasil sementara petani (plasma) memenuhi kewajiban yang sifatnya manajerial, menjual seluruh produksi kepada perusahaan inti dan membayar kredit.
5. Pola Franchise
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar) memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul, service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise (perusahaan kecil) secara berkesinambungan
6. Modal Ventura
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau modal saham, bedanya dengan penanaman modal biasa, modal ventura dimasukkan kedalam suatu usaha untuk waktu sementara dengan tujuan menarik kembali modal tersebut setelah berjalan lancar, dengan cara penjualan kembali saham pendirian tersebut.
KEPEDULIAN PADA LINGKUNGAN SEKITAR
Pada dasarnya
rata-rata karyawan di PT SUKASARI MITRA MANDIRI adalah warga sekitar. Ini
menandakan bahwa PT SUKASARI sudah cukup memiliki kepedulian yang cukup tinggi.
Sedangkan untuk program beasiswa masih dalam proses pemrograman.
Tanggapan masyarakat dengan berdirinya PT SUKASARI pun cukup bagus, ini dapat dilihat dari minimnya demo ataupun unjuk rasa yang ditunjukkan untuk PT SUKASARI MITRA MANDIRI.
Tanggapan masyarakat dengan berdirinya PT SUKASARI pun cukup bagus, ini dapat dilihat dari minimnya demo ataupun unjuk rasa yang ditunjukkan untuk PT SUKASARI MITRA MANDIRI.
Kepada Yth : Pimpinan Perusahaan dan Team Management
BalasHapusAttn : Import Dept / Purchasing, Distributor dan Supplier
Perihal : Penawaran Kerjasama Pengurusan Barang Import dan Pengiriman Domestik
Dengan Hormat,
Bersama ini kami dari PT. SUDA MANDIRI INDONESIA, yang bergerak di bidang Jasa International Freight Forwarder, kami ingin memperkenalkan perusahaan kami yang bergerak dibidang jasa pengurusan barang Import.
Dengan ini kami dari PT. SUDA MANDIRI INDONESIA, berminat untuk menjadi mitra di perusahaan Bapak/Ibu, dalam bidang Jasa Import sebagai berikut :
I. Jasa Layanan International :
Sewa Undername ( Air & Sea )
Jasa Customs Clearance ( Air & Sea )
Door To Door ( Air & Sea )
Ex - Works
Borongan All-In
SPI Besi Baja
Kuota Barang Bekas
II. Wilayah Kerja Import :
Air Port Bandara Soekarno Hatta ( Cengkareng )
Port Tanjung Priok ( Jakarta )
Port Tanjung Perak ( Surabaya )
Port Tanjung Emas ( Semarang )
Port Panjang ( Lampung )
Port Boom Baru ( Palembang )
Port Belawan ( Medan )
III. Jasa Layanan Domestik Seluruh Indonesia :
Pengiriman Udara
Pengiriman Darat ( Trucking, Fuso, Trailer dan Lain - Lain )
Pengiriman Laut Menggunakan Kapal Kargo
Demikianlah penawaran ini kami ajukan, Besar harapan kami semoga penawaran ini dapat terwujud dalam bentuk kerjasama, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak, Atas perhatian dan kerjasama nya kami ucapkan terima kasih.
Best Regards,
M. FAZLI
Marketing Import
PT. SUDA MANDIRI INDONESIA
Head Office :
Graha Emre Lt. IV Ruang 202A
Jl. Raya Pondok Gede No.37, Pinang Ranti Jakarta Timur 13560 Indonesia
Telp : (+62 21) – 800 1161 / (+62 21) – 2280 6169
Mobile : 0812 8894 6665 / 0857 1717 8090
WA : 0812 8894 6665
E-mail : fazliirawan94@gmail.com / fazli.import94@gmail.com / jasaimport@yahoo.com
Website : jasaimportundername.page.tl / ptsudamandiriindonesia.page.tl
V I S I :
Being a proactive company that always look forward to developing new ways (innovation) endlessly to streamline supply chain management (supply chain) of our customers, so we minimize costs.
M I S I :
We are dedicated to providing innovative supply chain management and convincing with professionalism and integrity in all our operations, and is committed to providing the best service to our clients.