PROPOSAL
USAHA
HOME
INDUSTRY
Disusun
:
Nur
Elva Zuniyarti
4
TPHP 2/ 7589
Nama perusahaan
CV Varian Food
Komoditas perusahaan
CV Varian Food bergerak dibidang pengolahan pangan. Perusahaan ini tergolong
perusahaan yang sedang berkembang. Komoditas produk yang diolah adalah kecap
dan saos.
Penanganganan QC perusahaan
Quality Control adalah suatu pengawasan dan
pengendalian mutu yang selalu dilakukan pada setiap tahap / stasiun proses
pembuatan kecap dan saos mulai dari tahap bahan baku yang datang dari supplier
sampai produk jadi yang siap dikosumsi.
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil pertanian termasuk hasil olahanya pada taraf tertentu dan berada dalam batas toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah mungkin .
Pengetahuan mutu mencakup aspek – aspek analisa yaitu :
a.Analisa Fisis
b.Analisa Fisiko Khemis
c.Analisa Organoleptis (indrawi)
d.Analisa khemis
e.Analisa Mikroorganisme
Tujuan quality control atau pengawasan mutu meliputi :
1.Secara umum
Untuk meghindari kemungkinan sesuatu hal yang merugikan, menjaga nama baik produsen, memelihara mutu bahan, menanamkan kepercayaan, dalam perdagangan guna meningkatkan pendapatan produsen, melindungi konsumen dari kemungkinan pemalsuan barang yang dapat mengganggu kesehatan.
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil pertanian termasuk hasil olahanya pada taraf tertentu dan berada dalam batas toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah mungkin .
Pengetahuan mutu mencakup aspek – aspek analisa yaitu :
a.Analisa Fisis
b.Analisa Fisiko Khemis
c.Analisa Organoleptis (indrawi)
d.Analisa khemis
e.Analisa Mikroorganisme
Tujuan quality control atau pengawasan mutu meliputi :
1.Secara umum
Untuk meghindari kemungkinan sesuatu hal yang merugikan, menjaga nama baik produsen, memelihara mutu bahan, menanamkan kepercayaan, dalam perdagangan guna meningkatkan pendapatan produsen, melindungi konsumen dari kemungkinan pemalsuan barang yang dapat mengganggu kesehatan.
2.Tujuan oleh pemerintah
Menciptakan iklim perdagangan yang sehat, menjaga nama baik pemerintah, melindungi konsumen, mendidik para produsen.
3.Tujuan oleh produsen
Untuk memelihara nama baik perusahaannya.
4.Tujuan oleh penjual
Menanamkan kepercayaan dari para pembeli sehingga menjadi langganannya.
5.Tujuan oleh pembeli
Mendapatkan bahan yang bermutu, berat timbangan sesuai dengan harga (berat timbangan = jumlah = volume = besar).
Pengawasan mutu CV.Varian food dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.Pengawasan mutu bahan baku
Pengawasan mutu bahan baku adalah pengawasan yang dilakukan pada bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan mi instan yang bertujuan untuk memantau atau monitoring kualitas bahan baku dari mulai bahan baku tersebut datang dari supplier hingga bahan baku tersebut siap untuk digunakan pada proses produksi sewaktu - waktu.
b.Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu total proses adalah pengawasan dan pengendalian mutu saat berlangsungnya proses produksi. Aspek pengawasannya meliputi keadaan bahan dan adonan, standar operasional mesin produksi dan keadaan produk akhir sebelum finished good disimpan di gudang maupun kelayakan pemasaran atau konsumsi.
c.Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi adalah pengendalian kualitas finished good pada akhir proses dimana barang masih didalam gudang maupun yang telah dipasarkan. Pengendalian mutu ini terus dilaksanakan hingga produk habis masa kadaluarsa
A.
QC
Masak
Saus
yang diproduksi ada bermacam macam namun yang sering diproduksi adalah saus
sambal dan saus tomat. Sebagai seorang QC dalam proses masak harus menyiapkan
dan mengecek kelengkapan bumbu-bumbu yang akan digunakan seperti pengawet,
pemanis, pemantap rasa dan bahan tambahan lainnya. Selain itu saat memasak saus
harus dilakukan pengecekkan waktu steam dan suhu steam. Analisa ini bertujuan
agar waktu steam dan pengadukan saus tidak berkepanjangan karena bisa berakibat
saus menjadi lebih encer. QC harus mampu mengatur waktu steam dan pengadukan
hingga saus mencapai suhu 80oC. Setelah mencapai target suhu, saus
diaduk selama 10 menit agar bahan-bahan tercampur sempurna dan matang. Suhu 80oC
merupakan suhu untuk saus yang dimasak pada hari itu juga sedang saus yang akan
dikemas pada hari esok digunakan suhu 75oC, ini bertujuan karena ada
kematangan berlanjut pada saus akibat panas pada tangki dan saus saat
penyimpanan, sehingga dihari berikutnya diperoleh saus yang baik dan
tidak encer. Standar dalam pengecekan viskositas saus sambal dan tomat untuk
botol minimal 8 detik sedang pada saus sambal dan tomat untuk biasa minimal 12
detik (wadah dibalik tidak tumpah). Sedang pada pH, saus memiliki pH asam yang
stabil.
Semua proses pembuatan saus
merupakan CCP, jadi perlu dilakukan kontrol pada tiap prosesnya meskipun
dampaknya bukan pada food safety melainkan food quality.
B.
QC
kemas
Pengemasan
saus menggunakan mesin pengemas. kemasan saus yang digunakan ada 3 jenis
yaitu plastik, botol dan jerigen.
1.
Kemasan plastik
Saus
yang dikemas plastik antara lain saus BOS, DUS, saus tomat dan saus PP. Setiap
BOS berisi 12 kemasan saus dan setiap kardus berisi 24 kemasan saus. Sedang
setiap kardus saus PP berisi 15 bungkus dan setiap bungkusnya berisi 20 sachet
saus. Beberapa poin dalam pemeriksaan saus kemasan plastik yaitu:
1.
Viskositas saus dingin minimal 3 detik
2.
Saus BOS, DUS, dan saus tomat memiliki
berat standar antara 665 sampai 670 gr/kemasan dan saus PP 25 gr
3.
Seal kemasan rapi, bersih, tidak
berongga, dan tidak terlipat
4.
Posisi seal dan gambar tidak
miring
5.
Tanggal dan kode produksi terlihat jelas
dengan urutan yang benar (tanggal, bulan, tahun, kelompok, kode produksi
(masakan kemarin atau sekarang))
6.
Mengecek kekuatan seal dengan memberi
tekanan 50kg selama 15 menit, bila hasil bocor berarti seal perlu dibenahi
2.
Kemasan botol
Volume
saus setiap botolnya adalah 610ml. Pengemasan dengan botol ini masih dilakukan
dengan manual. Pada prinsipnya mesin pemompa memompa saus dari tanki penampung
dan mengalirkannya ke pipa yang digunakan untuk memasukkan saus ke dalam botol
melalui kran. Syarat botol yang digunakan untuk mengemas saus sebagai berikut:
1.
Botol
dalam keadaan bersih
2.
Tidak
retak
3.
Mulut
botol rata (tidak sompel atau gewing)
Beberapa
poin pemeriksaan pada pengemasan botol sebagai berikut:
1.
Tinggi
rongga botol 4-5cm dari mulut botol
2.
Keadaan
botol baik dan bersih
3.
Etiket
tidak miring atau terbalik
4.
Etiket
melekat sempurna
5.
Etiket
berada ditengah badan botol (2 jari dari bawah botol)
6.
Segel
menutupi tutup beserta mulut botol dan tidak robek
3.
Kemasan jerigen
Kemasan
jerigen ada 2 yaitu isi 6 kg dan isi 25 kg. Pengemasa ini dilakukan bila ada
pemesanan dari konsumen.
Penanganan limbah
perusahaan
Limbah industri yang dihasilkan biasanya berasal dari air hasil pencucian
alat-alat yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Limbah tersebut
kemudian disalurkan menuju ketempat pengolahan limbah, lalu diolah seperti pada
skema diatas. Pengolahan limbah ini menggunakan CaCO3, DCA dan bahan
kimia lain. Fungsi dari CaCO3 adalah sebagai penetralisir sedang
bahan kimia lain berfungsi sebagai pengatur pH dan koagulan. Pengolahan limbah
ini juga memanfaatkan lumpur aktif yang diletakkan di bak biologi. Lumpur aktif
yang digunakan semakin lama akan semakin berkurang daya kerjanya, sehingga perlu
dilakukan penambahan nutrisi untuk meningkatkan kembali daya kerja lumpur aktif
tersebut.
Gejala penurunan daya kerja dari lumpur aktif bisa dilihat dari:
1. Kecepatan pengendapan
2. Hasil cairan keruh
3.
Ketinggian lumpur pada bak kurang dari 20-30%
HRD dan standart pegawai perusahaan
Kompetensi
dasar HRD pada dasarnya adalah menggunakan model kompetensi sebagai dasar dari
sistem maupun program HR yang ada di dalam suatu organisasi.
Karena
kompetensi menjadi dasarnya, maka yang diperlukan terlebih dahulu adalah
memiliki model kompetensi untuk organisasi tersebut, yang tentunya dibangun
berdasarkan kapabilitas organisasi yang ingin dibangun oleh organisasi
tersebut.
Model ini
menggambarkan kompetensi yang diperlukan, baik teknis maupun behavioral, oleh
berbagai jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian, model kompetensi di satu organisasi dengan yang lain dapat berbeda karena situasi dan kebutuhannya tidak selalu sama.
Dengan demikian, model kompetensi di satu organisasi dengan yang lain dapat berbeda karena situasi dan kebutuhannya tidak selalu sama.
Setelah
menggunakan model kompetensi selanjutnya menngunakan model proses rekruitmen
dan selanjutnya menngunakan sistem penilaian kinerja. Sistem penilaian kinerja
karyawan dapat menggunakan (profil) kompetensi yang telah ditetapkan untuk
jabatan tersebut. Demikian juga dengan program pelatihan dan pengembangan di
dalam organisasi. Program pelatihan yang diberikan tentunya perlu mengacu pada
kompetensi apakah yang ingin dibangun. Ini untuk memastikan bahwa pada akhirnya
kita membangun kompetensi dan kapabilitas organisasi yang memang diperlukan
oleh organisasi untuk mencapai visi dan misinya.
Model
kompetensi yang digunakan untuk melakukan proses rekrutmen akan sama dengan
model yang digunakan untuk penilaian kinerja maupun pelatihan dan pengembangan
karir.
Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang kegiatan perusahaan yang sangat penting. Status karyawan pada CV. Varian Food ada dua macam yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Gaji karyawan tetap CV. Varian Food diberikan pada tanggal tertentu tiap
bulannya, sementara karyawan tidak tetap menerima gaji pokok pada setiap akhir
pekan. Uang lembur diberikan pada karyawan yang melakukan perkerjaan di luar
jam kerja tetap. Beberapa tujangan juga diberikan pada karyawan antara lain
tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, tunjangan kematian, tunjangan akhir
tahun, dan semua karyawan dikutsertakan dalam asuransi.
Pembagian jam kerja karyawan mengikuti program 6 hari kerja, jadi
seminggu sekali karyawan mendapat cuti 1 hari. Jam kerja karyawan 8 jam. Waktu lembur biasanya pada malam hari, jadwalnya disesuaikan dengan
banyaknya jumlah pesanan barang dari konsumen.
Produk hasil olah dan sasaran pemakai
lokal/ eksport
Produk yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Kecap
- kecap manis
- kecap asin
- kecap pedas
2. Saos
- saos sambal
- saos tomat
Setiap
perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas
dan untuk pasar yang terbatas pula dengan maksud guna menjajaki pasar.
Disamping itu adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan
persepsi produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu
guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume
produksinya. Namun manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya
pasar karena mampu bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan
selanjutnya adalah melakukan kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal,
distribusi massal dan komunikasi massal pula. Dalam perkembangannya pasar
konsumen yang semula dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen
sifatnya dan perusahaan rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh
konsumen yang sifatnya sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan
mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan pasarnya.
Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
Sistem pemasaran produk/
jasa
pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi
kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi.
Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang
dituju.
pemasaran
memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pola kerja sama, anak bina usaha
Kemitraan
adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau dengan
usaha besar di sertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau
usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat
dan saling menguntungkan.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
1. Pola
Sub Kontrak
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat dari out house manufacturing.
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat dari out house manufacturing.
2. Pola Dagang
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
3. Pola Contract Farming
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian. Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut, jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian. Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut, jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
4. Pola
PIR (Perkebunan Inti Rakyat)
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian.
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian.
5. Pola
Franchise
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar) memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul, service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise (perusahaan kecil) secara berkesinambungan
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar) memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul, service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise (perusahaan kecil) secara berkesinambungan
6. Modal Ventura
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau modal saham
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau modal saham
Kepedulian ke lingkungan
sekitar perusahaan (beasiswa, rekruit tenaga kerja sekiar, dana sosial,
pengabdian masyarakat)
Pada
dasarnya rata-rata karyawan di CV Varian Food adalah warga sekitar. Ini
menandakan bahwa CV Varian Food sudah cukup memiliki kepedulian yang cukup
tinggi. Sedangkan untuk program beasiswa masih dalam proses pemrograman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar