Kamis, 16 April 2015

zat berbahaya pada makanan (tugas EBTA)


Zat Berbahaya Dalam Makanan
Sering tidak kita sadari bahwa dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat racun, baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan dan bahan campuran lain. Zat-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita dalam level sel, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama.

Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain. Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan. Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif sangat murah.
Berikut ini adalah beberapa jenis zat yang berbahaya dalam makanan :
1.      Formalin  
Pengawet formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan bau yang sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15% sebagai pengawet.

Formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat.
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan formalin sebanyak 30 mililiter atau sekitar 2 sendok makan akan menyebabkan kematian.

Jika tertelan maka mulut, perut, tenggorokan akan terasa terbakar, sakit menelan, muntah, mual, dan diare. Tidak jarang juga menyebabkan pendarahan. Dapat mengkibatkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, sistem syaraf pusat dan ginjal.

Deteksi formalin kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.

2.      Boraks
Boraks banyak digunakan dalam industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks juga digunakan sebagai bahan pematri logam dan pembasmi kecoa.
Zat kimia ini juga sering disalahgunakan sebagai campuran makanan, supaya tekstur atau bentuknya bagus. Padahal, sebagaimana formalin, penggunaan boraks untuk makanan juga dilarang pemerintah karena dapat menyebabkan diare, kejang perut, kerusakan ginjal, gangguan sistem syaraf pusat (otak), hingga kanker.

3.      Rhodamin B dan Metanil Yellow
Rhodamin B (RB) adalah zat warna buatan yang menghasilkan warna merah. Sedangkan Metanil Yellow  (MTY) adalah zat warna buatan yang menghasilkan warna kuning. Kedua zat kimia ini adalah bahan pewarna kertas, tekstil, dan cat serbuk.
Kedua zat kimia tersebut juga sering disalahgunakan untuk pewarna makanan dan minuman karena warnanya bagus dan tidak mudah pudar saat dimasak. Penggunaan Rhodamin B dan Metanil Yellow dalam makanan atau minuman dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan saluran pencernaan, kerusakan hati, tumor, dan kanker.

4.      Sakarin
Sakarin atau saccharin (Sa) adalah zat pemanis buatan. Pemakaian sakarin yang berlebihan bisa mengakibatkan kehilangan daya ingat, insomnia (susah tidur), asma, hipertensi (penyakit darah tinggi), diare, sakit perut, serta kanker otak dan kanker kantung kemih. Pemakaian sakarin sebenarnya telah dilarang, kecuali bagi penderita diabetes (penyakit gula) dan obesitas (kegemukan). Itu pun dibatasi tidak boleh lebih dari 1 gram sehari.

5.      Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat
Natrium Benzoat (NB) dan Kalium Sorbat (Ks) adalah zat pengawet yang penggunaannya memang tidak dilarang oleh pemerintah. Namun, jika kedua pengawet ini dikonsumsi terus-menerus, apalagi dengan takaran yang tinggi dan dipakai bersamaan, akan membahayakan tubuh kita. Kedua zat tersebut diduga dapat menyebabkan penyakit kanker dan lupus (penyakit yang menyerang kekebalan tubuh dan belum ada obatnya sampai sekarang).

6.      Monosodium Glutamate
Monosodium Glutamate (MSG), atau yang sering disebut vetsin, adalah zat kimia yang digunakan sebagai penyedap makanan atau penguat rasa. Makanan yang diberi MSG akan terasa gurih dan lezat.
MSG memang tidak dilarang oleh pemerintah dan efek sampingnya belum diketahui secara jelas. Namun, penggunaan yang terus-menerus dan berlebihan diduga dapat mengakibatkan hipertensi, kerusakan otak, dan memicu kanker.

7.      Melamin
Melamin adalah bahan kimia yang banyak dipakai pada industri plastik, lem, serta peralatan makan dan minum. Zat kimia ini sering disalahgunakan sebagai campuran pada makanan atau minuman agar kadar protein yang terkandung di dalamnya terkesan tinggi. Padahal, kadar protein yang terkesan tinggi itu sebenarnya adalah kandungan nitrogen dalam melamin.
Penggunaan melamin dalam makanan bisa menimbulkan gangguan pencernaan akut, kerusakan fungsi otak, hati, dan ginjal.

Tips :
1. Bila terpaksa jajan di pinggir jalan, waspadai makanan dan minuman yang warnanya sangat mencolok. Sebab, bisa jadi makanan dan minuman tersebut menggunakan pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow yang memang tidak pudar saat dimasak.
2. Kita bisa mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam makanan atau minuman, dengan membaca komposisi yang terdapat pada bagian belakang kemasannya.
3. Waspadai makanan yang mengkilap, keras atau sangat kenyal, karena hal itu menjadi ciri makanan yang mengandung formalin atau boraks.
4. Tentu tidak semua makanan dan minuman mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita perlu teliti sebelum membeli. Lebih aman lagi, tidak jajan sembarangan. Membawa bekal buatan mama, jelas lebih sehat sekaligus hemat.

Referensi