Zat
Berbahaya Dalam Makanan
Sering tidak kita sadari bahwa dalam makanan yang kita
konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat racun,
baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan dan bahan campuran lain. Zat-zat
kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita dalam level sel, sehingga kebanyakan
kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama.
Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain. Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan. Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif sangat murah.
Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain. Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan. Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif sangat murah.
Berikut ini adalah beberapa jenis zat
yang berbahaya dalam makanan :
1.
Formalin
Pengawet
formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan bau yang sangat menusuk. Di
dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah
metanol hingga 15% sebagai pengawet.
Formalin
digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk
peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat.
Formalin
sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan. Akibat yang
ditimbulkan berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan,
reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan formalin sebanyak
30 mililiter atau sekitar 2 sendok makan akan menyebabkan kematian.
Jika
tertelan maka mulut, perut, tenggorokan akan terasa terbakar, sakit menelan,
muntah, mual, dan diare. Tidak jarang juga menyebabkan pendarahan. Dapat
mengkibatkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, sistem syaraf pusat dan
ginjal.
Deteksi
formalin kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di
laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
2.
Boraks
Boraks banyak digunakan dalam
industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks juga digunakan
sebagai bahan pematri logam dan pembasmi kecoa.
Zat kimia ini juga sering
disalahgunakan sebagai campuran makanan, supaya tekstur atau bentuknya bagus.
Padahal, sebagaimana formalin, penggunaan boraks untuk makanan juga dilarang
pemerintah karena dapat menyebabkan diare, kejang perut, kerusakan ginjal,
gangguan sistem syaraf pusat (otak), hingga kanker.
3.
Rhodamin B dan
Metanil Yellow
Rhodamin B (RB) adalah zat warna
buatan yang menghasilkan warna merah. Sedangkan Metanil Yellow (MTY)
adalah zat warna buatan yang menghasilkan warna kuning. Kedua zat kimia ini
adalah bahan pewarna kertas, tekstil, dan cat serbuk.
Kedua zat kimia tersebut juga sering
disalahgunakan untuk pewarna makanan dan minuman karena warnanya bagus dan
tidak mudah pudar saat dimasak. Penggunaan Rhodamin B dan Metanil Yellow dalam makanan
atau minuman dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan saluran
pencernaan, kerusakan hati, tumor, dan kanker.
4.
Sakarin
Sakarin atau saccharin (Sa) adalah
zat pemanis buatan. Pemakaian sakarin yang berlebihan bisa mengakibatkan
kehilangan daya ingat, insomnia (susah tidur), asma, hipertensi (penyakit darah
tinggi), diare, sakit perut, serta kanker otak dan kanker kantung kemih.
Pemakaian sakarin sebenarnya telah dilarang, kecuali bagi penderita diabetes
(penyakit gula) dan obesitas (kegemukan). Itu pun dibatasi tidak boleh lebih
dari 1 gram sehari.
5.
Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat
Natrium Benzoat (NB) dan Kalium
Sorbat (Ks) adalah zat pengawet yang penggunaannya memang tidak dilarang oleh
pemerintah. Namun, jika kedua pengawet ini dikonsumsi terus-menerus, apalagi
dengan takaran yang tinggi dan dipakai bersamaan, akan membahayakan tubuh kita.
Kedua zat tersebut diduga dapat menyebabkan penyakit kanker dan lupus (penyakit
yang menyerang kekebalan tubuh dan belum ada obatnya sampai sekarang).
6.
Monosodium Glutamate
Monosodium Glutamate (MSG), atau
yang sering disebut vetsin, adalah zat kimia yang digunakan sebagai penyedap
makanan atau penguat rasa. Makanan yang diberi MSG akan terasa gurih dan lezat.
MSG memang tidak dilarang oleh
pemerintah dan efek sampingnya belum diketahui secara jelas. Namun, penggunaan
yang terus-menerus dan berlebihan diduga dapat mengakibatkan hipertensi,
kerusakan otak, dan memicu kanker.
7.
Melamin
Melamin adalah bahan kimia yang
banyak dipakai pada industri plastik, lem, serta peralatan makan dan minum. Zat
kimia ini sering disalahgunakan sebagai campuran pada makanan atau minuman agar
kadar protein yang terkandung di dalamnya terkesan tinggi. Padahal, kadar
protein yang terkesan tinggi itu sebenarnya adalah kandungan nitrogen dalam
melamin.
Penggunaan melamin dalam makanan
bisa menimbulkan gangguan pencernaan akut, kerusakan fungsi otak, hati, dan
ginjal.
Tips :
1. Bila
terpaksa jajan di pinggir jalan, waspadai makanan dan minuman yang warnanya
sangat mencolok. Sebab, bisa jadi makanan dan minuman tersebut menggunakan
pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow yang memang tidak pudar saat dimasak.
2. Kita bisa
mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam makanan atau minuman, dengan membaca
komposisi yang terdapat pada bagian belakang kemasannya.
3. Waspadai
makanan yang mengkilap, keras atau sangat kenyal, karena hal itu menjadi ciri
makanan yang mengandung formalin atau boraks.
4. Tentu
tidak semua makanan dan minuman mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita
perlu teliti sebelum membeli. Lebih aman lagi, tidak jajan sembarangan. Membawa
bekal buatan mama, jelas lebih sehat sekaligus hemat.
Referensi